Sabtu, 02 April 2016

He Is Mine

Hai za, senang berkenalan dengan anda. Welcome, disebuah blog sampah yang tiada arti. Aku penulis awam, bahkan bisa dikatakan aku bukan seorang penulis. Ini hanya tempat sampahku berbagi cerita. Mugkin anda akan merasa sedikit bahkan banyak kebosanan disini.
Dimulai dengan kata maaf, maaf aku tak tau bahkan tak menyangka cerita akan beralur seperti ini. Aku bahkan tak menginginkan semua hal ini. Yasudahlah semua tak perlu disesali.
Aku tak pernah mencoba merebut lelakimu, ia datang dengan sendirinya menghampiriku membawa segenap rasa bahkan cinta untukku. Aku tak pernah meminta bahkan mengharapkan semua ini. Aku hanya mencoba membuka pintu membiarkan ia masuk merasakan sedikit hatiku. Ku pikir ia akan pergi setelah melepas sedikit lelah dan penatnya dihatiku, tapi aku salah ia menikmati hingga terlelap nyaman dihatiku. Hingga akhir lupa akan hadirmu melepasmu membiarkanmu tak hiraukanmu.
"Ini salahku?", "Jelas bukan!". Dengar aku, "Aku tak pernah memintanya hadir!". Bila hingga akhir ia pergi dan melepasmu, itu pilihannya bahkan pilihanmu. Tak mungkin dalam sebuah hubungan seseorang memutuskan sesuatu sendiri, berjalan sendiri, melangkah sendiri untuk sukses bersama, "Tak mungkin!". "Kau sendiri menerima keputusan itu bukan?" "Melepaskannya bersama ku ?" "Lalu mengapa perlahan kau seakan memintanya kembali ?". Kau tak salah merindukannya, merindukan sesosok lelaki yang pernah singgah dihatimu. "Tapi tersadarkah kau ?", ia kini lelakiku milikku. Aku tak melarang kau tinggalkan sedikit pesan untuknya, aku bahkan senang melihat kau bertegur sapa dengannya.
Salahmu, meninggalkan sedikit harapan yang seakan bisa ia dapatkan lagi, yang bisa ia genggam lagi. Harapan harapanmu menggoyahkan hatinya, bahkan perasaannya. "Sadarkah kau ?", aku sedikit terluka. "Ini bukan alur dongengku yang sebenarnya!" "Kau merusak ceritaku!", maaf. Aku tak bermaksud kasar, tapi entahlah aku tak pandai menata egoku, bahkan mendewasakan hatiku.
Aku telah mencoba memintanya kembali padamu, sayang tak sedikit kataku didengar olehnya. Mungkin ia lebih mendengar tutur katamu "Jangan kembali padaku, baik baiklah bersamanya". Terimakasih akan itu, kami baik hingga akhir kau hadir kembali merusak kami kembali. Untuk kesekian kali terimakasih. Dengarlah "Aku akan terus mencoba memperbaiki semua, meyakininya hingga ia benar benar terlelap nyaman dihatiku dan lupa akan dirimu", mungkin terdengar tak mungkin, "Tapi aku akan terus memungkinkannya". Maaf, he is mine. Dia lelakiku, milikku.

Kamis, 31 Maret 2016

Lepaskanlah Dia Yang Kamu Ikat Dengan Rindu

Semoga kita tidak lelah, sebab kamu yang terlalu betah menatap ke belakang. Sesuatu yang bahkan tak ingin kamu hapus dan masih menjaganya sebagai kenangan. Sementara, aku sekuat tenaga menenangkan segala hal yang menyesakkan dada. Sekuat upaya memastikan hati agar tetap tenang dan terkendali. Demi kamu dan hati yang ku inginkan tetap sama. Biarkan ku sabar-sabarkan dada ku damai-damaikan cinta. Kuajak bertenang resahnya jiwa.
Barangkali kamu tidak pernah menyadari. Dalam sikap tenangku ada resah yang membara. Menggoyahkan perasaan. Menyedihkan dan tak pernah menyudahkan rasa lelah bertahan. Melihatmu masih saja belum mampu kamu lepaskan. Sementara, aku terus saja merelakan kamu menjaga semua hal yang demikian. Hal-hal yang tak pernah kamu inginkan jauh dari pandangan. Meski, pada saat yang sama luka juga tak terlepas dari dadaku. Melihat kamu yang betah berlama-lama menatap masa lalu.
Kamu tak tahu, atau memang sengaja terlihat tak tahu. Diam-diam aku memeluk semua kesedihan atas apa-apa yang tak pernah kamu sudahkan. Kamu menyimpan dan meyempatkan mengingat-ingat sesuatu yang lama dihidupmu. Sesuatu yang dulu mungkin lebih berarti dari apapun bagimu. Apa kamu tidak menyadari, saat ini, ada pilihan baru yang telah kita sepakati ? Ada jalan baru yang sama-sama kita tapaki. Apa kamu tidak menyadari, denganku kamu memulai semua hal dan rencana bertajuk masa depan ? Lalu, kenapa kamu betah menatap ke belakang, sesuatu yang memang tak pernah kuminta kamu buang? Sebab, seharusnya kamu paham ke mana kamu harus pulang.
Aku sengaja diam dan terus mengerti. Bukan berarti aku tak bisa lelah dan mati. Namun, demi cinta kamu kubiarkan menerima semuanya. Termasuk melepaskan dan menerima hal-hal baru dan melepaskan sepenuhnya hal lama. Aku hanya ingin kamu menyadari tanpa perlu kupaksakan hati. Aku hanya ingin kamu pahami, akulah orang yang kini bersamamu dalam segala situasi. Semoga kamu tidak terus-terus begini, seseorang yang kadang seolah lupa bahwa ada banyak janji yang harus kita tepati. Bukan lagi menatap sesuatu yang telah mati, yang tak juga kamu lepaskan sepenuh hati. Dia yang dibelakangmu, yang seolah kamu ikat dengan rindu.
Boy Candra "Senja Hujan & Cerita Yang Telah Usai"

Selasa, 05 Januari 2016

No Wrong

Wanita cantik? Ya kau beautifull girl yang pernah singgah dihatinya. Lihatlah dirimu begitu cantik, lucu, imut, dan indah dipandang, "sedangkan aku disini?" bermodal hati yang tulus apa adanya. Kau terlihat begitu mengagumkan, tak kaget dia benar benar mencinta mu dan benar benar enggan melepasmu.
Tersadar oleh hati kecil ini, aku hanya lah wanita yang datang ke hati yang salah, yang benar benar buta akan cinta, yang benar benar awam akan kasih sayang. "Kau tau?", aku telah berupaya keras untuk keluar dari semua ini. "Dan kau tau?", tak sedikitpun hasil kuperoleh. Tersadar oleh hati kecil ini, aku bukan keinginannya, aku bukan bahagianya, bahkan aku bukan cinta dan nyamannya. Tapi entahlah, hati tak rela melepasnya. "Bahkan kau tau?", hati rela terluka untuknya.
Kau terlihat begitu ikhlas, tapi kau tau kemunafikan keluar dari keikhlasan itu. Aku tau apa adanya hatimu, hati yang tak mungkin rela dilepas. Tingkahmu, ya tingkahmu begitu memuak an. Kau selalu ikhlas dengan apa yang terjadi, tapi dibalik semua itu kau selalu berat melepas yang terjadi. "Tersadar kah kau?", kau hadir merusak keindahan skenario semu ku bersamanya. Tapi tersadar olehku, tak ada yang salah dipermainan ini, bahkan waktu pun tak bersalah akan permainan ini.
Kau, aku, bahkan dirinya, korban hati yang tak terbalaskan, korban hati yang beranjak dewasa, korban hati yang berfikir rasional. Ntah lah aku bingung akan keadaan ini. Inginku, tetap bersamanya, bermain main dengan skenario semu kami kembali, mengukir beribu sejarah, bahkan mewujudkan semu ini menjadi nyata. Tapi apa daya, aku begitu egois dengan semua ini. Dan akhir, aku memilih mundur demi kebahagiaan yang lain untuk mu, bahkan untuknya.

Senin, 04 Januari 2016

sekian~

Hay partner hidup, bagaimana keadaan hati kali ini?
Kuharap kau mulai tenang, mulai berfikir dewasa, mulai bahagia
Kau tau?
Kau sukses memporak porandakan hatiku tuk kesekian kalinya
Kau tau pula?
Kau sukses mengajarkan ku arti wanita tangguh yang sebenarnya, ya tangguh tuk bersabar, tangguh tuk melawan baper, tangguh tuk menerima kenyataan
Sekali lagi hayy partner hidup
Aku bangga memilikimu, walau ku sadar tak sepenuhnya kau milikku
Aku bangga menyayangimu, walau ku sadar aku hanyalah sebatas sekat dihatimu
Dan untuk kesekian kalinya, aku bangga dengan bahagiamu, walau terkadang aku tersadar semua hanya sebatas fana yang maya, sandiwara yang tak akan menjadi nyata
Tersadarkah kau?
Rapuhku karnamu
Resahku untukmu
Khawatirku segalanya hanya kamu, yap kamu partner hidup
Tapi apa daya, ketika semua tak dihargai, lelahku tak ternilai, tangisku tak sedikitpun teracuhkan
Hanya do'a yang terpanjat
Kau harus bahagia
Harus bahagia, walau aku yang harus menanggung luka

Senin, 26 Oktober 2015

シナリオひな

Awal yang hina ,
Aku tak percaya semua akan berjalan seperti ini , selembut ini , senyaman ini , bahkan sejauh ini.
Entahlah skenario apa yang sedang aku mainkan kini.
Yang aku tau saat ini , aku enggan mengakhiri semua ini.
Aku bahagia dengan keadaan ini , dengan semua permainan ini.
Kini, aku sang pemeran utama dengan lincah berlari , berjalan , teriak , tertawa , menangis , serta merintih memainkan skenario ini.
  
Tuhan , izinkan skenario maya ini menjadi nyata.
Izinkan skenario dongeng ini menjadi sejarah.

Tuhan , jika semua skenario ini hanya dapatku rasa dalam mimpi,
Jangan biarkan aku tebangun dari mimpiku,
Izinkan aku tuk terus terlelap , terus menggenggam semua ini.

Tuhan , aku percaya.
Skenario ini tak akan ada habisnya, tak akan ada hentinya.
Skenario ini terlalu indah untuk diakhiri.

Tuhan untuk ke sekian kalinya,
Jangan usaikan skenario maya ini,
Izinkan skenario maya ini berjalan mengikuti alurnya, alur yang indah.


Aku , sang pemeran utama menikmati indah skenario maya ini.


Kamis, 10 September 2015

This is me ^^

 The fact of me.

Nama         : Anjely Donilasmi
Nama kecil : Kak Ai
TTL           : Atambua, 30 Maret 2000
Alamat       : Jl. Sisingamangaraja, Kefamenanu NTT


Tentang karakter, saya adalah orang yang sangat menyukai kesenangan. Saya orang yang bersemangat, saya benci membiarkan hati saya terlarut dalam kesedihan.Saya sangat suka berbicara, dengan ini saya mudah menularkan semangat saya kepada orang orang disekitar saya. Saya orang yang ramah, dan benar benar percaya diri.
Hidup bagaikan lembaran lembaran kertas diary, yeah saya menikmati hidup ini. Ceria, bersahabat, hangat inilah modal saya, perlahan saya mencoba menikmati indahnya hidup ini.
"Tampak hebat dipermukaan" ya mungkin itu kata yang pantas buat saya, entah semua semangat terkumpul di permukaan dan saya merasa begitu sulit ketika harus dipuncak tanpa semangat. Saya labil sangat labil, sikap ke kanak kanakan benar benar menghalangi saya berpikir jernih dan dewasa.
Saya bukan seorang penulis yang pandai merangkai kata, bahkan saya tak pantas disebut seorang penulis. Hanya keinginan yang berlebih serta keisengan yang mendorong saya untuk bisa penulis pemula.

~sekian.